Selama menjadi isteri Nabi saw., Khadijah mampi mendampingi perjuangan Nabi saw. Dengan gemilang. Dia telah berhasil membina keluarga dengan penuh ketenteraman dan kebahagiaan. Khadijah tidak hanya sebagai seorang isteri, melainkan juga seorang wanita yang meneguhkan hati Nabinya. Dia telah berhasil menambah kepercayaan diri Nabi saw. Ketika Nabi saw. Didustakan oleh kaumnya, Khadijah meyakininya dengan penuh ketulusan. Dan ketika kaumnya menyembah berhala, dia bersujud menyembah Allah swt.
Tantangan demi tantangan telah dilalui oleh Khadijah sewaktu mendampingi suaminya. Khadijah adalah seorang wanita kaya dan sekaligus isteri Nabi yang rela meninggalkan rumah megahnya sewaktu orang-orang Quraisy mengucilkan keluarganya di padang yang gersang. Dia rela tidur diatas kemah yang sangat sederhana. Setiap hari dia siap bekerja keras membagikan makanan yang sedikit kepada para pengikut Rasulullah saw. Bahkan, tidak jarang dirinya dan suaminya malah tidak kebagian makanan. Akhirnya, karena begitu kerasnya Khadijah membantu suaminya sehingga ia jatuh sakit. Akhirnya, Khadijah meninggal dunia setelah pemboikotan orang-orang Quraisy dihapuskan. Rasulullah saw sangat berduka cita atas kematiannya. Karena sangat dukanya, maka tahun wafatnya Khadijah oleh Rasulullah saw. Di namakan “tahun duka cita”.
Itulah Khadijah. Rasulullah saw. Tidak pernah melupakannya. Dialah seorang wanita yang telah menyertai Nabi saw. Lebih dari 25 tahun. Nabi tidak pernah mampu melupakannya. Bertahun-tahun kemudian, di depan Aisyah, Nabi saw., masih sering menyebut nama Khadijah. Sampai-sampai karena tidak kuat menahan cemburunya, Siti Aisyah berkata: “Ah, perempuan tua itu engkau sebut-sebut juga. Padahal, Allah telah member ganti yang lebih baik.”
Mendengar perkataan Siti Aisyah seperti itu, Nabi saw. Bersabda:
“Demi Allah. Tidak ada yang dapat menggantikan Khadijah. Dia mempercayaiku, ketika manusia menentangku. Dia membenarkanku ketika orang mendustakanku. Dia memberikan hartanya untukku ketika orang lain mengharamkan hartanya. Dia memberiku keturunan ketika isteriku yang lain tidak sanggup memberikannya.”
Posting Komentar