Allah Penjamin Rejeki

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar


ManajemenQolbu.Com : Duhai Yang Menghembuskan setiap angin , wahai Yang Menurunkan setiap tetesan hujan , apapun Yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepadaMu , wahai Yang Maha Menatap , ijinkanlah pertemuan demi pertemuan kami membuat semakin jelas agar kami dapat mengenalMu , merasakan kehadiranMu, merasakan tatapanMu, Merasakan kokohnya perlindunganMu , Tiada Tuhan selain Engkau wahai Yang Maha Mendengar lindungi pertemuan ini dari ilmu yang dapat menjauhkan kami dariMu.
Tenangkanlah dirimu dari memikirkan urusan duniawi, karena apa yang telah direncanakan Allah Ta’ala bagimu, tidak perlu kamu sibuk memikirkannya “(Dari Mutu Manikam Kitab Al Hikam)
Allah berfirman dalam surat Al Ankabut 60 :

Wa ka ayyim min daabbatil laa tahmilu rizqahallaahu yarzuquhaa wa iyyaakum wa huwas samii’ul ‘aliim.

“Artinya : Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus ) rejekinya sendiri. Allah-lah Yang Memberi Rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Saudaraku, penyimak ManajemenQolbu yang budiman surat Al Ankabut ayat 60 ini menunjukan bahwa semua makhluk telah dijamin rejekinya oleh Allah , yang tidak dijamin adalah ganjaran karena ganjaran harus kita cari , pahala harus kita cari tapi rejeki sudah menjadi jaminan Allah SWT, oleh karena itu Syekh Ahmad Ataillah menganjurkan “jangan risaukan apa yang telah dijanjikan Allah kepada kita tapi risaukanlah kalau kita lalai menjalankan kewajiban2 yang dibebankan kepada kita”
Luar biasa pentingnya bagi kita untuk menjaga diri dari apapun yang membuat kita tidak bisa melaksanakan kewajiban kita,sederhananya begini ada seseorang yang disuruh majikannya untuk bekerja , tidak mungkin majikan ini lupa memberi makan kepada hamba sahayanya karena jika sampai lupa diberi makan, hamba sahaya ini tidak akan bisa bekerja, makin bagus kerjanya kalau majikan bijaksana pasti akan dicukupi pakaiannya karena tidak mungkin dia akan dapat bekerja tanpa pakaian, pasti dicukupi makananya karena dia tidak akan bisa bekerja tanpa kekuatan, ini hanya sekedar ilustrasi manusia yang banyak kikirnya dan banyak alpanya , lalu bagaimana mungkin Allah Yang Memerintahkan kita ibadah “Wa maa kholaqtuljinna wal insa illa liya’buduun "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah (menyembah) pada-Ku"(QS. Adz Dzariyat : 56 )bagaimana mungkin Allah Memerintahkan kita ibadah dan kalau kita ibadah tidak dicukupi.
Kita ambil contoh shalat ; untuk shalat kita harus memakai penutup aurat , kalau kita mau shalat pasti Allah memberi rejekinya karena yang menyuruh kita menutup aurat adalah Allah , kita disuruh bershadaqah ,kalau kita mau bershadaqah tidak mungkin Allah tidak memberikan rejeki , lalu bagaimana mungkin kita bisa bershadaqah kalau kita tidak memiliki rejekinya , sedangkan pembagi rejeki adalah Allah , kita pasti diberi makan karena kalau tidak diberi makan bagaimana kita bisa menolong orang, kalau kita tidak diberi makan bagaimana bisa ibadah , jadi andakata kita tahu kewajiban kita dan kita tunaikan, Demi Allah ! Allah tidak akan pernah menyia-nyiakannya .
Maka saudaraku, kewajiban kita yang pertama adalah husnudzon , berbaik sangka bahwa Allah adalah penjamin rejeki , karena Allah berfirman dalam hadits qudsi “ Aku sesuai prasangka hambaku “ jadi kita harus berprasangka baik kepada Allah “Yakin bahwa kita sudah ada rejekinya, hanya kita harus menjemput dengan cara yang kreatif “
Yang kedua kewajiban kita adalah ikhtiar dengan ikhtiarnya yang Allah sukai , sudah cukup itu ! kalau Allah menyuruh kita jujur, maka kejujuran tidak akan pernah meleset.Kalau Allah memerintahkan kita shalat dan bisnis tidak boleh melalaikan shalat , maka ketika kita mendengar kumandang adzan , segeralah untuk menutup toko lalu shalatlah ,lalu pertanyaannya nanti ,bagaimana dengan pembeli ? rejeki itu bukan datang dari pembeli tapi dari Allah yang datang lewat pembeli , tidak mungkin Allah memerintahkan kita shalat lalu gara-gara shalat kita menjadi terhalang rejeki.
Kita diperintahkan untuk membayarkan zakat, bukankah uang yang kita miliki adalah milik Allah, maka tunaikanlah zakat karena uang itu bukan milik kita, kalau Allah mau mengambil mudah saja, misalnya diberikan saja ujian dengan tabrakan atau sakit pasti akhirnya akan keluar juga uang yang semula kita pertahankan, maka daripada dipaksa keluar uang lebih baik tunaikan saja, Allah lah yang dengan Keagungannya dan Maha Bertangung jawab Mengatur lalu litas rejeki kita
Saudaraku maka hidup ini mudah sebenarnya kalau kita sudah tahu rumusnya, sayangnya kita ini lebih sibuk memikirkan apa yang dijanjikan Allah daripada apa yang menjadi kewajiban kita , sayangnya kita ini lebih sibuk memikirkan sesuatu yang tidak harus kita pikirkan.
Apakah dengan bersadaqah itu kita menjadi miskin ? justru jaminan Allah diberikan kalau kita merasakan nikmatnya , melakukan yang diwajibkan oleh Allah SWT. marilah saudaraku, bisnis yang baik adalah bisnis yang yakin bahwa Allah pembagi rejeki , bekerja yang baik bukan mengabdi kepada atasan , karena atasan akan mati di kemudian hari,kita tidak mengabdi kepada perusahaan bekerja itu adalah mengabdi kepada Allah, jangan tergiur oleh harta haram karena tanpa licik pun kita akan berjumpa dengan rejeki kita,lihatlah binatang-binatang selalu ada rejekinya, lihatlah cecak bukankah makanannya dapat terbang kesana kemari karena memiliki sayap , tapi ternyata tetap saja cecak berjumpa dengan rejekinya.Subhanalloh ! Oleh karena itu jJangan pernah risau saudaraku, karena Allah satu-satunyanya penjamin rejeki.kewajiban kita adalah luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.Wallahu a’lam (mikha)[http://www.manajemenqolbu.com]***

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. el_shalih blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger Template