“Biarlah bapakmu menjadi tebusanmu. Mengapa engkau menangis?”
Fatimah menjawab:
“Hasan dan Husein keluar rumah. Dan aku tidak tahi berada di mana mereka.”
Nabi berkata:
“Jangan menangis. Karena pencipta mereka lebih saying kepada mereka daripada engkau dan aku.”
Setelah menenangkan Fatimah lalu Nabi mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
“Ya Allah. Periharalah dan selamatkan mereka.”
Begitu Nabi selesai berdoa, Malaikat Jibril pun turun dan berkata:
“Hai Muhammad. Jangan berduka. Mereka berada di perkampungan Bani Najar. Keduanya sedang tidur. Dan Allah telah mengutus malaikan untuk menjaga mereka.”
Mendapatkan berita seperti itu dari malaikat. Maka Nabi beserta para sahabatnya segera berangkat menuju perkampungan Bani Najar. Sesampainya di sana, mereka mendapati Hasan dan Husein sedang tidur lelap dalam keadaan sedang berpelukan. Mereka dinaungi oleh dua sayap Malaikat. Kemudian nabi mengambil mereka. nabi memeluknya sehingga keduanya terbangun dari tidurnya. Oleh Nabi, Hasan diletakkan pada bahu sebelah kanannya, dan Husein diletakkan pada bahu sebelah kirinya. Melihat Nabi memangku keduanya, Abu Bakar berkata kepada Nabi:
“Ya Rasul Allah. Berikan salah seorang anak itu kepadaku. Supaya aku memikulnya.”
Rasulullah saw. menjawab.”
“Alangkah indahnya kendaraan mereka. dan alangkah indahnya penunggangnya.”
Selanjutnya mereka pulang. Sesampainya Nabi di mesjid, Nabi berdiri dengan Hasan dan Husein masih berada pada kedua bahunya. Nabi berkata:
“Wahai kaum Muslim. Maukah aku tunjukkan kepada kalian orang yang paling baik, kakek dan neneknya.”
“Tentu, ya Rasulullah, “jawab mereka.
Nabi berkata:
Hasan dan Husein. Kakek mereka adalah Rasulullah saw., penutup para rasul, dan nenek mereka adalah Khadijah binti Khuwailid, penghulu wanita di surga.”
Posting Komentar