MENGINGAT KEMATIAN DAN YANG TERJADI SESUDAH ITU

Hidup hanyalah untuk Maha Hidup...
Pernyataan tersebut diatas harusnya kita kenali lebih awal sebelum datangnya akhir, karena adanya hidup hanyalah untuk mati. terkadang kita tertipu akan selimut dunia yang sangat menjanjikan. namun pada akhirnya, selimut itu pun akan terlepas dengan tiba-tiba dan tidak seorang pun tahu kapan, dimana, dan bagaimana selimut itu bisa terlepas! wallahua'alam bishawaaf..

Coba kita renungkan dengan hati penuh tenang dan ikhlas, jika kita melihat manusia berselimut kain kafan, terbaring lemas, tak bernafas dan di tangisi banyak orang, apakah kita akan diam dan duduk manis begitu saja??? ataukah kita hanya melihatnya saja, seperti melihat suatu hal yang sudah biasa?sungguh suatu pekerjaan yang amat sia-sia...
bisa anda lihat gambar dibawah ini!!

Rumah terakhir yang amat sempit, panas, tidak ada cahaya, sendiri dan lain sebagainya...apakah kita lupa akan hal itu?
Terjadi suatu peristiwa yaitu Ibnu Muthi' pada suatu hari memandang rumahnya yang memang baik, indah dan elok sekali. ia kagum oleh keindahannya itu, tetapi kemudian ia menangis. setelah ia berkata: "Ah, andaikata tidak ada kematian, pasti aku akan mencintaimu dan gembira sekali memilikimu itu. Yah, andaikata kita tidak akan memasuki lubang kubur yang sempit, tentu mata kita akan terpesona selalu oleh harta diniawiah ini". Sehabis berkata ini, ia meneruskan tangisannya lagi. Semoga Allah Ta'ala merahmati kita sekalian dan orang yang mulia ini.

Mengingat mati adalah suatu keutamaan bagi umat manusia yang ingin selalu dekat dengan PenciptaNya...artinya bukan sekedar mengingat dan membayangkan saja, tapi dengan renungan itu kita sadar bahwa alam kubur itu sungguh nyata, dimana nanti, segala aktifitas yang pernah kita lakukan selama hidup di dunia akan terhenti selama-lamanya. kecuali 3 perkara -anak soleh yang mendoakan kepadanya, shadaqah jariyah, dan ilmu yang bermanfaat- yang akan tetap mengalir dan membawa kita ke alam selanjutnya yang abadi yaitu surga.

Ada beberapa hadits Rasulullah saw. yang menjelaskan keutamaan mengingat-ingat perihal kematian itu, diantaranya:
1. Perintah memperbanyak mengingat kematian
"Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian)". HR. Tirmidzi.
2. Mengingat kematian dapat meleburkan dosa dan berzuhud:
"Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang sedemikian itu akan menghapuskan dosa dan menyebeabkan timbulnya kezuhudan di dunia". HR. Ibnu Abiddunya.
3. Kematian sebagai penasihat pada diri sendiri:
"Cukuplah kematian itu sebagai penasihat".
4. Orang yang tercerdik ialah orang yang terbanyak mengingat kepada kematian:
"Secerdik-cerdik manusia ialah terbanyak ingatannya kepada kematian serta terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat". HR. Ibnu Majah dan Ibnu Abiddunnya.

Abdullah bin Muthrif berkata:
"Kematian itu dapat melenyapkan kenikmatan yang dirasakan oleh orang-orang yang diliputi oleh kenikmatan itu. Oleh sebab itu carilah kenikmatan yang tidak ada kematiannya yakni yang tidak ada habisnya".

Perlu kita ketahui bahwa seorang yang telah berkecimpung dalam kemewahan duniawi, yang tenggelam karena indahnya serta yang amat mencintai kesyahwtan-kesahwtan serta kesenangan-kesenangannya, pastilah terlupa hatinya, bahkan tertutup hatinya untuk menerima hidayah dari sang Pencipta. golongan yang seperti inilah yang disebut oleh Allah swt dalam firmanNya:
"Katakanlah bahwa sesungguhnya kematian yang kamu semua melarikan diri dari padanya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu semua akan dikembalikan ke-Dzat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib serta yang nyata. Selanjutnya Dia akan memberitahukan padamu semua apa-apa yang kamu lakukan". QS. Jumu'ah:8

Nah, dari sekilas tulisan diatas yang masih penuh kekurangannya itu, kita bisa sedikit peroleh pelajaran yang seharusnya kita renungkan untuk kita sendiri, agar di kehidupan kita nanti, menjadi lebih sempurna dan penuh dengan kegembiraan yang hakiki.

sejenak penulis ucapakan "tiada tulisan yang sempurna kecuali al-qur'an"
billahittaufik wal hidayah.....salam persaudaraan

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. el_shalih blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger Template