KISAH UMAR BIN KHATAB R.A.

Order Detail
UMAR Bin Khatab dilahirkan di Mekkah tahun ke 13 setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. di waktu kecilnya ia bekerja sebagai pengembala kambing. Tatkala dewasa ia berniaga ke negeri Syam.
Ia termasyhur sebagai seorang yang gagah berani berotak tajam, disegani orang banyak berpikiran adil, mempunyai pengaruh pada kaumnya. Sebab itu tidak heran, ia menjadi salah seorang pahlawan Islam yang termasyhur dalam sejarah.
Sebelum Umar Bin Khatab masuk agama Islam Nabi serta orang-orang Islam berkumpul di rumah Al-Arqam bersembunyi mengerjakan syiar Islam, karena takut diperolok-olokkan dan dianiaya oleh kaum Quraisy, tetapi tatkala Umar memeluk agama Islam pada tahun ke 6 dari Risalah, lalu Umar Bin Khatab mengusulkan kepada Nabi supaya dilahirkan agama itu kepada umum dan tatkala usaha bersembunyi, berkumpul di rumah Al-Arqam itu. Kemudian keluarlah Nabi bersama dua barisan kaum Muslim. Umar Bin Khatab dan barisan yang kedua oleh Hamzah, lalu mereka membaca Tahlil dan Takbir serta mengerjakan sembahyang di hadapan orang ramai.
Sebagaimana di terangkan tadi, Umar Bin Khatab adalah seorang yang gagah berani, ditakuti oleh orang banyak, sebab itu ketika hendak pergi hijrah ke Madinah, ia pergi tidak bersembunyi-sembunyi sebagaimana dilakukan oleh orang-orang Islam yang lain. Tetapi ia pegang pedagangnya, lalu ia pergi ke Ka’bah. Di sana dilihatnya beberapa orang pembesar-pembesar negeri Mekkah. Kemudian ia masuk ke dalam Ka’bah serta sembahyang 2 rakaat. Kemudian ia keluar menghadap kepada mereka, ia berteriak, berkata,”Aku hari ini pergi hijrah ke Madinah. Barang siapa di antara kamu yang hendak kematian anak ibunya, menjadi anak yatim anaknya, menjadi janda istrinya, hendaklah temui aku dibelakang padang ini.” Lalu ia pergi dan meninggalkan mereka itu. Maka tak ada seorang pun yang berani menemuinya.

Umar Bin Kharab jadi Khalifah
Tatkala wafat Abu Bakar Siddik, lalu dipilih Umar Bin Kbatab jadi Khalifah, yaitu pada tahun 13 H. maka disusunlah pemerintah Islam dengan seadil-adilnya dan sebaik-baiknya.
Umar mengetahui keadaan rakyatnya terutama yang fakir miskin dan melarat hidupnya lalu dibantunya dan disokongnya menurut mestinya. Ia tidak duduk ti mesjid atau di rumahnya saja, melainkan malam-malam hari ia pergi ronda dengan sendiri ke kampung-kampung mengamat-amati rakyatnya yang mengeluh karena desakan hidup, lalu dibantunya.
Umar Bin Khatab yang melakukan persamaan (demikrasi) antara rakyat baik orang Arab, maupun yang bukan Arab sebelum bangsa lain mengetahui arti persamaan.
Umarlah yang mementingkan musyawarah untuk urusan pemerintah negeri, ia menerima nasihat dari siapapun, meskipun dari wanita.
Tatkala Umar Bin Khatab melihat ibu bapaknya sangat meninggikan uang emas kawin, hingga memberatkan kepada pemuda-pemuda yang hendak kawin, lalu ia bermaksud hendak mengadakan pembatasan uang emas kawin itu. Kemudian ia berpidato di mesjid sambil menerangkan maksudnya itu. Lalu berdiri seorang wanita menolak rancangannya itu seraya berkata, “Bagaimanakah kamu mengadakan pembatasan demikian, padahal Allah dalam Qur’an berkata:
Artinya: Jika kamu hendak menukar istri dengan yang lain dan telah kamu berikan kepadanya 100 kati (uang banyak), maka janganlah kamu ambil kembali dari padanya sedikitpun.
Mendengar perkataan itu, Umar Bin Khattab menarik rancangannya dan meninggalkan pendapatnya lalu berkata, “Betul wanita, salah Umar.”

Usaha Umar Bin Khatab waktu jadi Khalifah
1. Mengirim bala tentara yang dipimpin oleh Abu Ubaid Assaqafi untuk memerangi Parsi.
2. Mengangkat Abu Ubaidah Amir untuk memimpin tentara di Syam.
3. Mengusir penduduk Najran yang melanggar perjanjian damai.
4. Membuka beberapa negeri yang di bawah jajahan kerajaan Parsi dan Rum, seperti Iraq, Parsi, Syam dan Mesir.

Umar Bin Khatab orang yang mula-mula
a. Dinamai Amirul Mukminin;
b. Menuliskan tarikh dari hijrah;
c. Mengatur mendirikan malam Ramadhan (sembahyang tarawih)
d. Ronda malam hari;
e. Menghukum orang pencaci;
f. Mengadakan kantor pemerintahan;
g. Mengangkat hakim untuk pengadilan.
h. Mengadakan daftar untuk bala tentara dan harta rampasan.
i. Pemerintah demokrasi;
j. Pemerintah Permusyawaratan (sekarang Parlemen)

Wafatnya Umar Bin Khatab
Umar Bin Khatab wafat tahun 23 Hijriah dan umurnya ketika itu 63 tahun, lamanya jadi Khalifah 10 tahun 6 bulan.

KISAH ABU BAKAR SIDDIK R.A.

Order Detail
Abu Bakar Siddik dilahirkan di negeri Mekah dua tahun sesudah lahir Rasulullah s.a.w. maka ia lebih muda dari pada Nabi Mubahham dua tahun.
Abu Bakar Siddik berbudi pekerti yang baik, bercita-cita tinggi dan jarang bandingannya di tanah Mekah. Tatkala Abu Bakar Siddik dewasa ia berusaha berniagaa (berdagang) terutama perniagaan kain. Dalam perniagaan ia terbilang lurus, jujur dan di percaya orang banyak. Oleh karena itu ia menjadi termasyhur seorang hartawan dan dermawan yang suka memberi makan orang fakir miskin juga sering memberi pakaiannya.
Tatkala Nabi Muhammad diangkat jadi Nabi dan Rasul, Abu Bakar Siddik orang yang mula-mula sekali memeluk agama Islam. Lalu dilahirkannya ke Islamannya serta diserunya orang lain memeluk agama itu. Ia korbankan jiwa dan hartanya untuk mmepertahankan Nabi Muhammad dan agama Islam. Ia menemani Rasulullah dalam gua bukit Sur waktu pergi hijrah bersama Rasulullah dan ditinggalkannya anak-anaknya serta harta di negeri Mekah.
Tatkala Rasulullah sakit yang penghabisan disuruhnya Abu Bakar Siddik menjadi iman sembahyang sebagai ganti dirinya sendiri. Lalu Abu Bakar Siddik sembahyang menjadi imam bagi umat Islam. Inilah sebabnya, tatkala Nabi berpulang ke rahmatullah sahabat-sahabatnya memilih Abu Bakar Siddik jadi Khalifah.

Abu Bakar Siddik di pilih jadi Khalifah
Ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar Siddik tidak berada di kota Madinah. Tatkala di dengarnya kabar itu, lalu ia kembali ke Madinah dengan segera. Dilihatnya orang ramai dalam kesibukan dan huru-hara karena wafatnya Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang percaya bahwa Rasullullah sebenarnya wafat dan ada juga tidak percaya. Setelah Abu Bakar Siddik tiba di Madinah, lalu ia masuk ke rumah Rasulullah sebenarnya telah berpulang ke rahmatullah, lalu diciumnya seraya berkata, “Aku tebus engkau, ya Rasulullah dengan ibu bapakku, sesungguhnya engkau telah merasakan mati yang dimestikan Allah bagi engkau.”
Kemudian ia keluar menghadap kepada orang ramai yang dalam keadaan sibuk itu, serata berkata, “Hai manusia sekalian! Siapa yang menyembag Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati dan siapa yang menyembah Allah, maka Allah tetap hidup bukan mati. “Kemudian dibacanya firman Allah:

Artinya: “Tiadalah Muhammad itu, melainkan Rasul, sesungguhnya telah terdahulu sebelumnya beberapa rasul, jika ia mati atau terbunuh, kembalikan kamu kepada agamamu yang dahulu?”
Dalam orang ramai sibuk itu terdengar kabar, bahwa Anshar (penduduk Madinah asli) mengadakan rapat di Saqifah Bani Sa’idah untuk bermusyawarah tentang urusan Khalifah (orang yang menggantikan Rasulullah saw). Lalu Abu Bakar Siddik dan Umar serta beberapa orang Muhajirin (orang-orang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah pergi ke tempat Musyawarah itu, supaya jangan terjadi perselisihan faham dan perpecahan sesame kaum Muslim. Di sana didapatinya orang-orang Anshar telah memilih kepada Sa’ad bin Usbaidah, lalu orang-orang Muhajirin membantah pemilihan itu, sehingga terjadilah perdebatan yang hebat dan perselisihan yang hangat antara kedua belah pihak itu (Anshar dan Muhajirin), sehingga raja pula. “Terjadilah hiruk pikuk dan bertegang urat leher antara mereka itu akhirnya berkata Umar, “Tuan-tuan Anshar sekalian!kamu tahu, Rasulullah saw menyuruh Abu Bakar Siddik jadi imam sembahyang bagi kaum muslimin sekalian, sebagai ganti dirinya sendiri. Kalau Rasulullah suka memilih Abu Bakar untuk jadi Khalifah-nya dalam agama kita (shalat) mengapakah kita tidak suka memilihnya untuk Khalifah Nabi dalam dunia kita?”
Kemudian Umar memilih Abu Bakar dan bai’ah kepadanya dengan berjabat tangan, lalu dituruti oleh orang Muhajirin. Melihat demikian orang-orang Anshar pun turut bai’ah pula. Besok harinya diadakan bai’ah umum di mesjid Rasulullah saw. Sesudah baia’ah di saqifah tadi.
Kemudian Abu Bakar berpidato. Sesudah memuji Allah, ia berkata: “Amma ba’du, hai manusia sekalian! Aku telah terpilih jadi wali atas kamu hal aku bukan orang terbaik diantara kamu. Jika aku berbuat salah, hendaklah kamu betulkan (luruskan). Benar itu ialah amanat dan dusta itu ialah khianat. Orang yang lemah di antara kamu jadi kuat pada sisiku, hingga kuambilkan haknya dan kukembalikan kepadanya insya Allah, orang yang kuat di antara kamu, jadi lemah pada sisiku, hingga aku ambil hak orang dari padanya, insya Allah. Kaum yang meninggalkan perjuangan pada sabilillah tersiar satu kejahatan pada satu kaum melainkan ditimpakan Allah malapetaka kepadanya. Tatkala kepadaku selama aku taat kepada Allah dan rasulNya dan jika aku durhaka kepada Allah dan rasulNya, maka tidaklah perlu taat kepadaku.
Di sini tampaklah oleh kita, bagaimana siasaw Abu Bakar Siddik Khalifah Rasulullah yang akan di jalankannya untuk mengurus urusan kaum Muslimin, yaitu siasat kemerdekaan berpikir, mengeluarkan buah pikiran dan menegakkan keadilan, yaitu suatu siasat yang tidak ada bandingannya sampai sekarang.

Usaha Abu Bakar Siddik sesudah jadi Khalifah
Meneruskan perjalanan tentara Usman bin Zaid yang telah disiapkan Nabi waktu sakitnya untuk memerangi negeri Rum. Meskipun terjadi kekalutan dan pemberontakan di seluruh tanah Arab sesudah wafat Nabi s.a.w. Abu Bakar Siddik terus mengirim tentara itu. Maka pergilah tentara itu memerangi negeri Syam (yang di bawah jajahan Rum), 40 hari lamanya. Kemudian tentara itu kembali ke Madinah dengan mendapat kemenangan.
Memerangi orang-orang Murtad dan orang-orang dengan berzakat. Tatkala wafat Rasulullah s.a.w. terjadi kekacauan dan pemberontakan di seluruh tanah Arab. Kebanyakan kaum Muslim jadi murtad dan setengahnya tidak mau mengeluarkan zakat, sehingga tidak ada yang kuat memegang teguh agama Islam, melainkan penduduk Madinah. Mekkah dan Thaif. Melihat demikian itu Abu Bakar Siddik menyeru kaum Muslimin untuk memerangi orang-orang yang enggan berzakat itu, meski pun jumlah kaum Muslimin sedikit dan jumlah mereka itu terlalu banyak. Disiapkannya balatentara dengan harta benda sendiri yaitu 40.000 dinar. Dengan pertolongan Allah tunduklah orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan berzakat itu semuanya sehingga mereka kembali memeluk agama Islam dan mengeluarkan Zakat, sebagaimana pada masa Nabi Mumammad saw. Kalau Abu Bakar memerangi mereka, tentu akan lenyaplah agama Islam di tanah Arab dan tidak ada orang yang mengeluarkan zakat pada masa itu.
Membuka dan menaklukkan sebahagian negeri-negeri yang diperintah oleh Parsi dan Rum. Yaitu Iraq, Syam dan Palestina, sehingga nyatalah kebesaran Islam dan kemegahan kaum Muslim, sedang Abu Bakar mengerjakan demikian itu dalam masa 28 bulan saja.
Mengumpulkan Qur’an. Tatkala orang-orang Qori (hafal Qur’an) meninggalkan dunia di dalam peperangan, maka Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar Siddik, supaya dikumpulkan Qur’an, lalu Abu Bakar Siddik mengumpulkan Qur’an itu menjadi Mushaf.

Abu Bakar Siddik orang yang mula-mula
A. Memeluk agama Islam;
B. Mengumpulkan Qur’an;
C. Menamakan Qur’an itu Mushaf;
D. Dinamakan Khalifah;
E. Khalifah yang mendapat nafkah (gaji);
F. Mengadakan Baitul Mal (kas Negara)

Wafatnya Abu Bakar Siddik
Abu Bakar Siddik wafat pada tahun 13 H. dan umurnya ketika itu 66 tahun, dikuburkan dekat kuburan Rasulullah saw. rahmatullahi alaih.

TANGISAN ANAK YATIM

Order Detail
Rasulullah saw. Pernah bersabda:
“Sesungguhnya anak yatim itu jika dia menangis, berguncanglah baginya ‘Arasy. Kemudian Allah swt. Berfirman:
Siapakah orang yang membuat menangis hambaku yang kedua orang tuanya Kuambil sewaktu ia masih kecil? Demi kekuasaan-Ku, demi keagungan-Ku, dan demi keluhuran tempat-Ku, tidaklah seorang mukmin menghentikan tangisannya kecuali Aku wajibkan baginya surga.”

PERTANYAAN UNTUK IBU

Order Detail
Fatimah az-Zahra adalah puteri Rasulullah saw. Fatimah begitu saying oleh Rasulullah saw. Mengenainya, Rasulullah pernah berkata:
“Fatimah adalah belahan nyawaku. Siapa yang menyakiti Fatimah, dia menyakitiku. Siapa yang membuat Fatimah murka, dia membuatku murka juga.”
Karena sangat sayangnnya terhadap Fatimah, kadang-kadang Rasulullah saw. Mencium Fatimah sambil berkata:
“Bila aku merindukan bau surge, aku mencium Fatimah.”
Suatu ketika, pada malam hari jum’at Fatimah berdiri sshalat di mihrabnya. Hasan, puteranya, melihat ibunya masih saja dalam keadaan ruku dan sujud hingga waktu subuh tiba. Dan pada malam itu, Hasan mendengar ibunya hanya mendoakan orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan. Hasan tidak mendengar ibunya mendoakan dirinya dan keluarganya. Hasan menjadi penasaran, maka dia mengajukan pertanyaan kepada ibunya:
“Wahai ibuku, mengapa engkau tidak mendoakan diri engkau, sebagaimana engkau mendoakan orang selain engkau?”
Mendengar pertanyaan puteranya seperti itu, Siti Fatimah az-Zahra, penghulu wanita semesta alam, menjawab:
“Wahai puteraku. Tetangga dahulu. Setelah itu penghuni rumah.”

MENANGIS KETIKA SHALAT

Order Detail
“Wahai puteri Abu Bakar, izinkanlah aku menyembah Tuhanku,” pinta Rasulullah kepada isterinya, ‘Aisyah.
‘Aisyah menjawab:
“Sesungguhnya aku ingin sekali dekat denganmu, tetapi aku dahulukan kehendak engkau.”
Maka Rasulullah saw. Segera mengambil ait wudhu. Lalu beliau berdiri shalat. Dari kedua matanya mengalir deras ait mata sehingga membasahi dadanya. Kemudian beliau ruku dan menangis lagi. Begitu juga ketika mengangkat kepalanya dari ruku, beliau masih tetap menangis sampai terdengar Bilal mengumandangkan adzan subuh.
Melihat Rasulullah seperti itu, ‘Aisyah bertanya kepadanya:
“Wahai Rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang.”
Rasulullah saw. Menjawab:
“Tidak bolehkan aku menjadi seorang hamba yang bersyukur atau kenapa aku tidak boleh berbuat seperti itu? Sesungguhnya kepadaku telah turun ayat:
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi; pada pergantian siang dan malam; pada kapal yang berlayar di lautan yang membawa manfaat bagi manusia; pada apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, yang dengannya Dia hidupkan bumi setelah matinya; pada setial jenis binatang yang ditebarkannya; dan pada peredaran angin dan awan yang diperintah antara langit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum mereka yang berakal.”

TAHUN DUKA CITA

Order Detail
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita terhormat. Dia juga seorang pengusaha. Semasa mudanya dia banyak mengumpulkan kekayaannya. Tetapi setelah dia menjadi isteri Nabi saw. Seluruh kekayaannya digunakan untuk menegakkan Islam bersama-sama dengan suaminya.
Selama menjadi isteri Nabi saw., Khadijah mampi mendampingi perjuangan Nabi saw. Dengan gemilang. Dia telah berhasil membina keluarga dengan penuh ketenteraman dan kebahagiaan. Khadijah tidak hanya sebagai seorang isteri, melainkan juga seorang wanita yang meneguhkan hati Nabinya. Dia telah berhasil menambah kepercayaan diri Nabi saw. Ketika Nabi saw. Didustakan oleh kaumnya, Khadijah meyakininya dengan penuh ketulusan. Dan ketika kaumnya menyembah berhala, dia bersujud menyembah Allah swt.
Tantangan demi tantangan telah dilalui oleh Khadijah sewaktu mendampingi suaminya. Khadijah adalah seorang wanita kaya dan sekaligus isteri Nabi yang rela meninggalkan rumah megahnya sewaktu orang-orang Quraisy mengucilkan keluarganya di padang yang gersang. Dia rela tidur diatas kemah yang sangat sederhana. Setiap hari dia siap bekerja keras membagikan makanan yang sedikit kepada para pengikut Rasulullah saw. Bahkan, tidak jarang dirinya dan suaminya malah tidak kebagian makanan. Akhirnya, karena begitu kerasnya Khadijah membantu suaminya sehingga ia jatuh sakit. Akhirnya, Khadijah meninggal dunia setelah pemboikotan orang-orang Quraisy dihapuskan. Rasulullah saw sangat berduka cita atas kematiannya. Karena sangat dukanya, maka tahun wafatnya Khadijah oleh Rasulullah saw. Di namakan “tahun duka cita”.
Itulah Khadijah. Rasulullah saw. Tidak pernah melupakannya. Dialah seorang wanita yang telah menyertai Nabi saw. Lebih dari 25 tahun. Nabi tidak pernah mampu melupakannya. Bertahun-tahun kemudian, di depan Aisyah, Nabi saw., masih sering menyebut nama Khadijah. Sampai-sampai karena tidak kuat menahan cemburunya, Siti Aisyah berkata: “Ah, perempuan tua itu engkau sebut-sebut juga. Padahal, Allah telah member ganti yang lebih baik.”
Mendengar perkataan Siti Aisyah seperti itu, Nabi saw. Bersabda:
“Demi Allah. Tidak ada yang dapat menggantikan Khadijah. Dia mempercayaiku, ketika manusia menentangku. Dia membenarkanku ketika orang mendustakanku. Dia memberikan hartanya untukku ketika orang lain mengharamkan hartanya. Dia memberiku keturunan ketika isteriku yang lain tidak sanggup memberikannya.”

UTUSAN PEMBESAR QURAISY

Order Detail
Suatu hari, pembesar-pembesar Quraisy bermaksud menemui Nabi saw. Sebelum mereka menemuinya, diutuslah oleh mereka Al_Aqra’ bin Habis Al-Tamimi dan Uyainah bin Hushain. Ketika mereka mau masuk ke tempat nabi saw., mereka melihat Suhaib, Bilal, Khabab, Ammar, dan orang-orang seperti mereka duduk di samping Nabi saw. Mereka semuanya adalah kaum Muslim yang miskin. Karena menyaksikan orang-orang miskin seperti itu berada di samping Nabi saw., maka utusan pembesar Quraisy itu berkata kepada Nabi saw.:
“Orang-orang terkemuka Arab akan dating menemuimu dan kami malu. Mereka akan melihat kami duduk dengan budak-budak hina ini. Apakah engkau senang mempunyai pengikut seperti mereka? Apakah kami harus ikut mereka? Apakah mereka orang yang diberi karunia oleh Allah? Usirlah mereka dari sisimu. Jika engkau mengusir mereka, kami akan menjadi pengikutmu”.
Begitu utusan pembesar Quraisy itu selesai berkata seperti itu, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi saw.:
“Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki rida-Nya….”
Mendapatkan ayat seperti itu, Rasulullah saw. Yang mulia tidak mengusir mereka. Bahkan sejak turunnya ayat ini, Nabi saw. Makin sering duduk bersanding berserta mereka.

TANGAN YANG DICINTAI ALLAH SWT.

Order Detail
Pada suatu hari seorang sahabat Nabi memperlihatkan tangannya yang hitam dan melepuh kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw. Menanyakan sebabnya sampai seperti itu.
Mendapatkan pertanyaan Nabi, kemudian dia menjelaskan bahwa tangannya melepuh karena bekerja keras. Menurutnya dia bekerja membelah tanah keras dengan kampaknya untuk mencari nafkah yang halal bagi keluarganya.
Mendengar penjelasan seperti itu, Nabi yang mulia menambil tangan sahabatnya itu, kemudian menciuminya. Seakan-akan Nabi hendak mengatakan kepada seluruh pengikutnya bahwa tangan yang melepuh karena kerja keras untuk mendapatkan harta yang halal adalah tangan yang dicintai oleh Allah swt.

TAWARAN DI TENGAH MALAM

Order Detail
Aku Muwaihibah adalah seorang sahabat Nabi saw. Suatu malam Abu Muwaihibah dipanggil oleh Nabi untuk mengantarnya ziarah ke pekuburan Baqi’. Di situ Nabi berdiri dan mengucapkan salam kepada ahli kubur:
“Assalamu’alaikum, wahai ahli kubur. Mudah-mudahan yang kalian alami lebih menyenangkan daripada yang dihadapi manusia selain kalian. Fitnah akan dating kepada mereka secara beruntun, seperti beruntunnya potongan-potongan malam yang gelap. Yang terakhir menyusul yang terdahulu, dan yang terakhir leih jelek dari yang sebelumnya.”
Selesai menyampaikan salam. Nabi saw. Menoleh kepada Abu Muwaihibah, dan berkata:
“Ya Abu Muwaihibah, baru saja kepadaku ditawarkan seluruh kunci pembendaharaan dunia, yang aku kekal di dalamnya, kemudian surga dan pertemuan dengan Tuhanku dan surga. Aku memilih prtemuan dengan Tuhanku dan surga.
Mendengar penjelasan dan pilihan Nabi seperti itu, Abu Muwaihibah berkata:
“Demi ayah dan ibuku. Ya Rasulullah, ambillah kunci-kunci pembendaharaan itu baru sesudah itu surga.”
“Tidak, demi Allah, ya Abu Muwahibah. Aku lebih suka memilih pertemuan dengan Tuhanku.” Jawab Nabi saw.
Setelah membaca istigfar untuk penghuni kubur, Nabi pun kembali ke rumahnya. Sejak itulah, Nabi jatuh sakit. Dan ketika melihat dari Nabi saw. Dikompres, sadarlah Abu Muwaihibah bahwa ajal Nabi sudah mendekat.

MESJID BAHLUL

Order Detail
Pada suatu hari, di sebuah dusun, orang-orang berkumpul sibuk sedang membangun sebuah masjid. Ketika orang-orang sedang sibuk bekerja, datanglah Bahlul dan bertanya kepada mereka:
“Apa yang sedang kalian lakukan?”
“Kami sedang membangun sebuah masjid,”jawab mereka.
Bahlul bertanya lagi kepada mereka:
“Kenapa kalian membangun mesjid ini?”
Mereka menjawab:
“Tidak perlu bertanya kenapa, yang penting kami membangun masjid ini karena Allah.”
Selanjutnya, Bahlul pun pergi meninggalkan mereka dan sama sekali tidak ikut membantu mereka membangun mesjid tersebut.
Pada suatu hari, Bahlul ingin sekali menguji. Apakah mereka membangun mesjid tersebut dengan ikhlas. Maka Bahlul pergi ke tengah-tengah padang pasir untuk mencari sebuah batu. Setelah Bahlul mendapatkannya, diukirlah olehnya di atas batu itu kalimat, “Mesjid Bahlul”.
Ketika orang-orang hamper merampungkan pembangunan mesjid tersebut, suatu malam Bahlul dengan diam-diam menempelkan batu yang bertuliskan “Mesjid Bahlul” itu di atas pintu mesjid.
Keesokan harinya, seperti biasanya, mereka yang membangun mesjid berdatangan untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Tetapi mereka sangat terperangah ketika melihat mesjid yang mereka bangun itu dinamai “Mesjid Bahlul”. Dalam keadaan sangat marah, mereka pun mencari Bahlul sambil masing-masing membawa tongkat. Mereka bermaksud akan memukuli Bahlul. Dalam pikiran mereka, pasti yang mempunyai ulah seperti itu adalah Bahlul sendiri. Ketika mereka mendapatkan Bahlul dan hampir saja mereka memukulinya rame-rame, Bahlul sempat bertanya terlebih dahulu kepada mereka:
“Kenapa kalian akan memukuli aku?”
Mereka dengan serempak menjawab:
“Karena dengan menempelkan batu yang bertuliskan “Mesjid Bahlul” berarti engkau sangat tidak menghargai jerih payah kami. Bahkan berarti engkau telah mencuri mesjid kami.”
Mendengar pernyataan mereka seperti itu, Bahlul balik bertanya kepada mereka:
“Bukankah kalian mengatakan bahwa kalian membangun mesjid tersebut karena Allah? Seandainya banyak orang yang salah karena mengira bahwa akulah yang membangun mesjid tersebut, bukankah Allah Mahatahu dan mustahil salah menilai. Bahwa sesungguhnya di dahapan-Nya kalianlah orang-orang yang membangun mesjid tersebut? Bukankah ketika aku bertanya kepada kalian tempi hari, ‘Untuk apa kalian membangun mesjid ini’, kalian menjawab, ‘Tidak perlu bertanya ‘kenapa”, yang penting kami membangun mesjid ini karena Allah.” Mendengar ungkapan-ungkapan Bahlul seperti itu, mereka pun tidak jadi memukuli Bahlul. Bahkan dengan perasaan sangat malu, mereka meninggalkan Bahlul setelah meminta maaf kepada mereka. Mereka juga berterima kasih kepada Bahlul telah menyadarkan mereka. Dalam membangun mesjid itu, ternyata maksud Bahlul berbuat seperti itu adalah hanya untuk menguji keikhlasan mereka.

3 Pertanyaan

Order Detail

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya "untuk mencari seorang guru agama, kiai atau siapapun" yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya
Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda : Saya tidak bisa
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak
Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir

Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : kulit
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : kulit
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : sakit
Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api,
jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.

One minute to remember God

Order Detail

Langkah 1:
Sebutlah dengan sepenuh hati
dan
lidah
yang fasih:
SUBHANA'LLAH
ALHAMDULI'LLAH
LA I LAHA ILLA'LLAH
ALLAHU AKBAR
ASTAGHFIRU'LLAH
LA ILAHA ILLA'LLAH,
MUHAMMADUN
RASULU'LLAH
ALLAHUMMA SALLI WA
SALLIM
WABARIK
'ALASAYYIDINA
MUHAMMAD WA AALIHI WA
SAHBIH
AJMA'EEN

* Langkah 2:
Hayatilah sedalamnya akan
makna
ayat
demi ayat,
perkataaan demi perkataan

Langkah 3:
* Forward email ini kepada
sekurang-kurangnya 7 orang
yang anda kasihi.
* Hasil 1:
* Dalam tempo satu jam anda
telah
berjasa mengajak
mereka untuk mengingat,
berdoa
> dan
bermunajat kepada
ALLAH SWT.

* Hasil 2:
* Dalam tempo satu jam anda
telah
berjasa mengajak
mereka untuk mengingat,
berdoa
kepada
Nabi Muhammad SAW.
* Hasil 3:
Dalam masa satu jam
sekurang-kurangnya
7 orang telah
mendoakan kesejahteraan
untuk kamu dan
di-AMIN-kan
oleh para Malaikat....

SHALAWAT NABI SAW

Order Detail
Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa sewaktu Allah menciptakan 'Arasy, Allah menciptakan 70.000 malaikat. Allah swt. Berfirman kepada mereka:
Thawaflah kalian di sekitar ‘Arasy cahaya. Bertasbihlah kalian ke-pada-Ku, dan pikullah ‘Arasy-Ku ini.”
Mendapatkan perintah Allah swt. Seperti itu, maka para malaikat pun mulai berthawaf kepada Allah swt. Seraktu mereka akan mengangkat ‘Arasy, mereka tidak memapu melakukannya. Maka Allah swt. Berfirman kepada mereka:
Berthawaflah di ‘Arasy cahaya, dan ucapkanlah shalawat kepada cahaya keagungan-Ku: Muhammad kekasih-Ku, dan angkatlah ‘Arasy-Ku.”
Selanjutnya, para malaikat. Engkau perintah kami untuk bertasbih kepada Engkau dan untuk mensucikan Engkau. Dan Engkau perintah kami untuk mengucapkan shawalat kepada cahaya keagunganMu: Muhammad. Apakah kami akan mengurangi tasbih kami kepada Engkau?”
Allah swt. Berfirman: “Wahai malaikat-Ku. Jika kalian mengucapkan shalawat kepada kekasih-Ku, Muhammad. Maka kalian telah bertasbih kepada-Ku; kalian telah sucikan Aku, dan kalian telah Tuhankan Aku.”

First World Indonesia

Order Detail
First world indonesia


View more presentations from subhi.
Bagaimanakah dengan keindahan dan kerapihan jiwa-jiwa kita??? sudahkan kita juga sudah bercermin sedikitnya sehari dua kali ???

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga sentiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan syukur kepada Allah yang telah menunjuki kita untuk hidup di jalan Islam, jalan lurus, jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT, jalan bagi hamba-hambanya yang diselamatkan di dunia dan di akherat. Sungguh Allah telah berfirman yang artinya :

.

………….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu……(QS. Al-Maaidah[5]: 3)


Contoh RPP Matematika SD kelas VI

Order Detail
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VI (enam) / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi
1. Mengumpulkan dan mengolah data
II. Kompetensi Dasar
4.1 Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel
III. Indikator
Melalui pengamatan, siswa dapat menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram garis, batang, lingkaran.
IV. Materi Ajar
Menyajikan data dalam bentuk diagram batang, garis, dan lingkaran.
V. Pendekatan, Metode, Media, dan Sumber
Pendekatan : Langsung
Metode : Observasi dan diskusi
Media : Meteran, timbangan dan tabel
Sumber : - Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 6, M. Khafid Suyati, Erlangga.
- Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Y.D. Sumanto, Heni Kusumawati, dan Nur Aksin.
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Mengkondisikan kelas
- Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang pendataan sensus penduduk di tiap daerah.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
- Menjelaskan materi tentang menyajikan data dalam berbagai bentuk diagram.
- Membagi siswa ke dalam kelompok kecil, membagikan media, dan memberikan lembar kerja siswa serta memberikan petunjuk penggunaannya.
- Siswa melakukan pengumpulan data teman sekelas, meliputi tinggi badan, berat badan, tanggal kelahiran, jumlah anggota keluarga, dan olahraga yang digemari.
- Siswa melakukan analisis data dan diskusi untuk dapat disajikan dalam bentuk diagram batang, garis, dan lingkaran.
c. Kegiatan Akhir
- Menyimpulkan materi
- Mengevaluasi kegiatan pembelajaran melalui soal latihan
- Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya.
VII. Penilaian
Teknik : tes dan nontes
Bentuk : isian dan kinerja
Instrument : portofolio dan LKS
Format penilaian sikap/kinerja
No Nama Siswa Perilaku Score Nilai Ket
Memahami Masalah Menyelesai-kan masalah Memeriksa Kembali Kerja-sama
Keteliti-an
1
2
3
4
5
Keterangan:
Kolom perilaku disisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
Score maksimum = 25
Konversi Nilai :

Keterangan diisi dengan kriteria.
1. Nilai = 10 – 29 berarti sangat Kurang
2. Nilai = 30 – 49 berarti Kurang
3. Nilai = 50 – 69 berarti Cukup
4. Nilai = 70 – 89 berarti Baik
5. Nilai = 90 – 100 berarti Sangat Baik.

Format penilaian isian
Skor : setiap jawaban benar diebri nilai 2
Nilai =





















Lembar Kerja Siswa

Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!
1. Siapkan alat penimbang berat badan dan pengukur tinggi badan.
2. Tugas setiap kelompok sama, yaitu mencari data tentang seluruh siswa. Data siswa yang diinginkan yaitu tinggi badan, berat badan, tanggal kelahiran, jumlah anggota keluarga, dan olahraga yang digemari. Semua siswa harus memberi data tersebut.
3. Langkah kegiatan sebagai berikut:
a. Wakil dari kelompok I mencatat tinggi badan.
b. Wakil dari kelompok II mencatat berat badan.
c. Wakil dari kelompok III mencatat tanggal kelahiran.
d. Wakil dari kelompok IV mencatat jumlah anggota keluarga.
e. Wakil dari kelompok V mencatat olahraga yang digemari.
4. Setelah data diperoleh, setiap kelompok menyajikan data sesuai yang dicatat oleh wakil kelompok. Dalam kegiatan ini setiap kelompok mengajukan data dalam bentuk tabel.
5. Sajikan data tabel yang telah terkumpul ke dalam bentuk diagram batang, garis dan lingkaran.
6. Tulislah hasil pekerjaanmu dalam selembar kertas. Kemudian serahkan kepada bapak atau ibu guru.

Selamat Mengerjakan...!!!
Order Detail
Kontak Saya

Nama
Email
Subjek
Pesan
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]
Powered byEMF Web Forms

PEMIKUL KARUNG

Order Detail

Pada masa awal Islam, di kota Madinah pernah banyak fakir miskin. Kira-kira seratus keluarga . tetapi, mereka tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Sebab, setiap pagi mereka menemukan seonggok roti dan tepung di depan pintu rumah mereka. Namun mereka tidak tahu siapa pemberi “sedekah rahasia” itu. Sebenarnya, mereka begitu ingin sekali bertemu dengan orang yang sangat saleh tersebut. Tetapi mereka sangat sulit untuk bertemu dengannya. Sebab, roti dan tepung itu diberikannya selalu pada malam hari, ketika mereka sedang tidur lelap. Dan tak seorang pun pernah berhasil memergoki orang yang menghantarkannya.

Suatu hari, orang-orang miskin Madinah merasa heran. Tidak seperti biasanya mereka dapatkan. Dengan sabar, mereka menunggu tetapi tetap saja roti dan tepung itu tidak kunjung tiba. Sia-sia saja mereka menunggu sampai beberapa hari.
Ketika suatu hari penduduk madinah memandikan jenazah cucu Rasulullah, Ali Zainal Abidin, mereka melihat warna hitam di punggungnya. Tampak jelas warna hitam itu bekas memikul karung. Sekarang mereka bari mengetahui bahwa orang yang suka menghantarkan “sedekah rahasia” itu kepada mereka adalah cucu Rasulullah saw., Ali Zaenal Abidin. Pemikul karung.
Kini orang-orang miskin madinah banyak yang mengeluh. Karena setelah wafatnya cucu Rasulullah saw., mereka kehilangan “sedekah rahasia” tersebut.

TUNTUTAN SAWADZ

Order Detail

Sebagai pemimpin perang, sebelum perang Badar berlangsung, Nabi saw. Meluruskan barisan pasukannya. Salah seorang di antara pasukan itu adalah Sawadz bin Ghazyah. Dia tidak mau diluruskan dalam barisan oleh Rasulullah saw., malah dia maju ke muka. Rasulullah pun memukul perutnya dengan anak panah, sambil berkata:
“Lurus dalam barisan, hai Sawadz.”
Sawadz tidak menuruti Rasulullah. Bahkan, selanjutnya, dia memprotes tindakan nabi saw. Tersebut, sambil mengatakan:
“Ya Rasulullah. Engkau telah menyakiti aku. Padahal, Allah telah mengutusmu dengan membawa kebenaran dan keadilan. Aku ingin menuntut basal dasimu (qishash).”
Mendengar tuntutan Sawadz seperti itu, para sahabat yang hadir di situ sangat marah. Salah seorang diantara mereka ada yang berteriak:
“Hai, engkau mau menuntut balsa dari Rasulullah saw.?”
Nabi tidak menghiraukan teriakan sahabat yang satu ini, malah beliau menyingkapkan perutnya, sambil berkata:
“Balaslah!”
Melihat Rasulullah saw/ menyingkapkan perutnya dan menyuruhnya membalas, Sawadz langsung memeluk tubuh nabi saw. dan menciumnya. Melihat perbuatan Sawadz seperti itu, Nabi merasa heran dan bertanya kepadanya:
“Hai Sawadz. Apa yang mendorongmu untuk melakukan semua ini?”
Sawadz menjawab:
“Wahai Rasulullah., sudah terjadi apa yang engkau saksikan. Pada akhir pertemuanku denganmu ini, ingin sekali kulitku menyentuh kulitmu. Berilah aku syafaat pada hari kiamat.”
Nabi saw. pun kemudian mendoakan kebaikan baginya.

MENCARI KUNCI SURGA

Order Detail


Seorang Anak soleh bertanya kepada gurunya. Kebetulan, gurunya itu seorang ulama besar.
“Wahai guruku, siapakah hamba yang paling dicintai Allah?”. Sang Ulama sejenak terdiam, dia begitu berbahagia mendengar pertanyaan muridnya serperti itu. Kemudian ia pun berkata:
“Pertanyaanmu sangat bagus. Untuk menjawab pertanyaanmu, dengarkanlah aku akan membacakan sabda Nabi saw.”
Ulama bijak itu mulai membacakan sabda Rasulullah saw.:
“Barangsiapa pada waktu pagi berniat untuk membela orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan seorang Muslim, baginya ganjaran seperti ganjaran ibadah haji yang mabrur. Hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling bermanfaat buat manusia. Seutama-utamanya amal ialah memasukkan rasa bahagia pada hati orang beriman: melepaskan lapar, membebaskan kesulitan, atau membayarkan utang.”
Selesai membacakan sabda Nabi saw. Murid itu bertanya lagi:
“Siapakah pejuang di jalan Allah?”
Sang Ulama menjawab dengan sabda nabi saw.:
“Orang yang bekerja keras untuk membantu janda dan orang miskin adalah seperti pejuang di jalan Allah atau seperti orang yang terus menerus shalat malam atau terus menerus puasa.”

“Wahai guruku, masih bolehkah aku mengajukan pertanyaan yang lain?”
“Boleh, silahkan,” jawab sang Ulama.
“Aku pernah mendengar, kelak ada hamba Allah yang akan mendapatkan 73 ampunan. Siapakah orang yang akan mendapatkan 73 ampunan tersebut?”
“Nabi saw. Mengatakan: Barangsiapa membebaskan orang mukmin dari kesusahannya atau menolong orang yang teraniaya, Allah berikan kepada 73 ampunan,” jawab sang Ulama.
“Wahai guruku. Aku masih punya dua pertanyaan lagi, jika ada seseorang Muslim yang kaya bertanya kepadaku, ‘Karena apa aku diberi rizki? Bagaimana aku harus menjawabnya? Kedua, apakah Rasulullah saw. Juga berwasiat kepada keluarganya untuk mencintai orang-orang miskin?”
Sang Ulama menjawab:
“Untuk pertanyaanmu yang pertama, katakana kepadanya: Nabi bersabda, ‘Kamu ditolong dan diberi rizki karena bantuan orang-orang lemah di antara kamu.’ Dan untuk pertanyaanmy yang kedua: Benar, Rasulullah saw. Juga berwasiat kepada keluarganya untuk mencintai orang-orang miskin. Rasulullah saw. Pernah bersabda kepada isterinya yang bernama Aisyah: Cintailah orang miskin dan akrabkanlah dengan mereka, supaya Allah pun akrab dengan engkau pada hari kiamat.”
Mendengarkan jawaban-jawaban sang Ulama, si anak saleg manggut-manggut. Dia sangat puas mendapatkan jawaban-jawaban gurunya itu. Dia sangat berbahagia sekali mendapatkan ilmu yang begitu banyak dari gurunya yang ikhlas itu. Mereka pun setelah itu pulang ke rumah masig-masing. Begitu Anak Shaleh itu akan meninggalkan tempat, tiba-tiba gurunya memanggilnya:
“Kemari Nak. Sebelum aku berpusah denganmu, aku ingin membacakan sebiah sabda Nabi yang lain,” lanjut sang ulama.
“Nabi saw. Bersabda: Segala sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga ialah mencintai orang-orang miskin.”
“Kalau begitu, aku akan bekerja keras mencari harta yang halal sebanyak-banyaknya. Aku berniat akan membela dan membantu orang-orang yang teraniaya, para janda dan orang-orang miskin. Pada mereka, aku akan mencari kunci surga,” jawaban si Anak shaleh.

AMRU BIN JUMUH

Order Detail
Kaum Muslim bersiap-siap akan pergi ke medan perang Uhud. Amru bin Jumuh, salah seorang di antara mereka sedang bersiap-siap mengenakan baju perang. Dia bermaksud akan berangkat bersama-sama kaum Muslim yang lain.
Amru bin Jumuh adalah seorang yang pincang. Melihat kepincangannya, kaumnya mencegahnya untuk pergi ke medan perang. Lagi pula, empat anaknya sudah syahid ketika ikut berperang bersama-sama dengan Nabi saw. dilarang oleh kaumnya, Amru menolak larangan mereka, seraya berkata:
“Mereka semua pergi ke surga, apakah aku haru duduk-duduk bersama kalian?”
Oleh kaumnya, Amru tetap dicegah pergi ke medan perang. Mendapat cegahan seperti itu, Amru mengadukan persoalannya kepada Rasulullah saw.
“Wahai rasulullah. Kaumku mencegahku pergi bersama-sama tuan. Demi allah, aku ingin menginjka surga dengan kakiku yang pincang ini.”
“Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu,”kata Nabi menjelaskan.
“aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tapi aku ingin berangkat kesana.”
Menyaksikan semangat Amru yang begitu menggebi, Rasulullah saw. berabda:
“Biarkan dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya.”
Kaki yang pincang tidak membuat Amru enggan pergi ke medan perang. Dengan anaknya yang lain, Amru dengan gigih berperang. Dia mendambakan surga. Dalam perang itulah dia terbunuh. Amru bin Jumuh syahid.
Begitu perang telah selesai, kaum wanita yang ikut pergi ke medan perang semuanya pulang. Diantara mereka adalah Siti Aisyah. Ditengah jalan, Siti ‘Aisyah melihat Hindun. Hindun adalah isteri Amru bin Jumuh.
Melihat mayat-mayat yang dibawa diatas untanya, ‘Aisyah bertanya kepada Hindun:
Mayat-mayat siapakah di atas unta itu?”
“Saudaraku, anakku dan suamiku,” jawab Hindun.
“Akan dikubur di Madinah,” jawab Hindun.
Unta yang dituntun oleh Hindun tampak terseot-seot lalu merebah.
“Mungkin terlalu berat,” jelas Siti ‘Aisyah.
“Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain.” Jawab Hindun.
Setelah unta itu dipukul oleh Hindun sampai berdiri, namun ia mengarah kea rah Uhud dan berjalan cepat sekali. Ketika dibelokkan ke arah Madinah unta itu merebah kembali. Menyaksikan keadaan unta yang aneh seperti itu, Hindun segera melaporkannya kepada Rasulullah saw.
“Wahai Rasulullah. Jasad saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk dikuburkan di Madinah. Tetapu binatang ini tidak mau berjalan bahkan berbalik ke Uhud dengan cepat.”
Rasululah saw. berkata kepada Hindun:
“Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak berangkat, dia mengadap ke kiblat dan berdoa:”Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan.”
Rasulullah saw. bersabda:
“karena itulah unta tidak mau berangkat ke Madinah. Allah swt tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah.”
Kemudian Rasulullah saw bersabda lagi:
“Sesungguhnya di antara kamu sekalian ada orang0orang yang jika berdoa kepada Allah benar-benar dikabulkan. Di antara mereka adalah suamimu, Amru bin Jumuh.”
Setelah itu, Rasulullah saw. memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan di Uhud. Kemudian Rasulullah saw berkata kepada Hindun.
“Mereka akan bertemu di surga, Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu, dan Abdullah saudaramu.”
“Ya rasulullah. Doakan aku Mengumpulkan aku bersama mereka.” Kata Hindun memohon kepada Rasulullah saw.

HADIAH TUHAN

Order Detail
Suatu hari, Jibril datang menemui Rasulullah saw., seraya berkata kepadanya:
“Wahai Rasull Allah. Allah swt. Mengutusku untuk mengirimmu hadiah; hadiah yang tidak pernah diberikan kepada siapa pun sebelum engkau.”
Rasulullah saw. berkata:
“Apa hadiah itu?”
Malaikat Jibril menjawab:
“Sabar, dan yang lebih baik darinya.”
“Apa itu?”, desak Rasulullah saw.
Malaikat Jibril menjawab:
“Ridha, dan yang lebih baik darinya.”
“apa itu?”
“Zuhud, dan yang lebih baik darinya.”
“Apa itu?”
“Yakin, dan yang lebih baik darinya.”
“Apa itu?”
“Sesungguhnya tingkat tawakal itu kepada Allah.”
Lalu Rasulullah saw. bertanya kepada Malaikat Jibril:
“Apa itu artinya bertawakal kepada Allah?”
Jibril menjawab:
Mengetahui bahwa makhluk itu tidak memudaratkan dan tidak memberi mancaat; tidak memberi dan tidak melarang putus asa terhadap makhluk. Jika seorang hamba berbuat seperti itu, maka dia tidak berbuat karena sesuatu kecuali karena Allah; tidak berharap dan tidak takut kecuali kepada Allah; dan tidak tamak kepada sesiati kecuali kepada Allah. Itulah tawakal.”

MENYEMBELIH DUA EKOR DOMBA

Order Detail
Setiap tiba hari raya Adhha, Rasulullah saw. membeli dua ekor domba. Dipilihnya dimba yang gemuk dan berbulu putih bersih.
Setiap hari raya Adh-ha, Rasulullah saw. menjadi imam shalat dan khatib. Sesudah selesai berkhutbah beliau mengambil seekor domba yang dibelinya, kemudian meletakkan telapak kakinya di sisi tubuh domba seraya berkata:
“Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad dan umat Muhammad.”
Sesudah itu, beliau mengambil seekor domba yang lain. Domba itu lantas dibaringkan dan berdoa:
“Ya Allah, terimalah ini dari umatku yang tidak mampu berqurban.”
Selanjutnya, sebagian dari dagingnya dimakan oleh Rasululah saw. Dan keluarganya. Dan sisanya dibagikan kepada orang-orang miskin.

UMMU’ALA

Order Detail
Utsman bin Maz’un adalah seorang sahabat Nabi saw. yang mulia. Ketika dia meninggal dunia, Nabi melayat jenazahnya. Nabi sangat berduka cita atas kematiannya. Karena sangat cintanya, sampai-sampai Nabi memeluk tubuhnya yang sudah terbujur, menciumnya dan menangisnya.
Ketika nabi dalam keadaan merasa berduka cita seperti itu, tiba-tiba isteri Utsman bin Maz’un berkata, “Selamat bagimu surga.” Maksudnya, menurutnya bahwa Utsman bin Maz’un pasti menjadi ahli surga. Mendengar perkataan seperti itu Nabi sangat marah sekali dan bertanya kepadanya:
“Dari mana engkau tahu bahwa dia ahli surga? Kenapa tanpa ilmu engkau berani menghukuminya? Apakah engkau telah mendapatkan wahyu? Apakah engkau benar-benar tahu akan perhitungan Allah?”
Mendengar pertanyaan-pertanyaan Nabi itu, dia menjawab:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia adalah sahabat Tuan. Dia sering menyertai Tuan dan sering bersama-sama Tuan berperang di jalan Allah.”
Maka Rasulullah saw. yang mulia berkata kepadanya:
“Aku adalah Rasulullah, tetapu aku pun tidak tahu apa yang akan diperbuat Allah kepadaku.”

DIBAWAH NAUNGAN DUA SAYAP MALAIKAT

Order Detail
Pada suatu hari, kami berkumpul bersama Nabi saw. tiba-tiba datanglah Fatimah dalam keadaan menangis. Melihat Fatimah dating dengan menangis, Nabi segera menjemputnya seraya bertanya:
“Biarlah bapakmu menjadi tebusanmu. Mengapa engkau menangis?”
Fatimah menjawab:
“Hasan dan Husein keluar rumah. Dan aku tidak tahi berada di mana mereka.”
Nabi berkata:
“Jangan menangis. Karena pencipta mereka lebih saying kepada mereka daripada engkau dan aku.”
Setelah menenangkan Fatimah lalu Nabi mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
“Ya Allah. Periharalah dan selamatkan mereka.”
Begitu Nabi selesai berdoa, Malaikat Jibril pun turun dan berkata:
“Hai Muhammad. Jangan berduka. Mereka berada di perkampungan Bani Najar. Keduanya sedang tidur. Dan Allah telah mengutus malaikan untuk menjaga mereka.”
Mendapatkan berita seperti itu dari malaikat. Maka Nabi beserta para sahabatnya segera berangkat menuju perkampungan Bani Najar. Sesampainya di sana, mereka mendapati Hasan dan Husein sedang tidur lelap dalam keadaan sedang berpelukan. Mereka dinaungi oleh dua sayap Malaikat. Kemudian nabi mengambil mereka. nabi memeluknya sehingga keduanya terbangun dari tidurnya. Oleh Nabi, Hasan diletakkan pada bahu sebelah kanannya, dan Husein diletakkan pada bahu sebelah kirinya. Melihat Nabi memangku keduanya, Abu Bakar berkata kepada Nabi:
“Ya Rasul Allah. Berikan salah seorang anak itu kepadaku. Supaya aku memikulnya.”
Rasulullah saw. menjawab.”
“Alangkah indahnya kendaraan mereka. dan alangkah indahnya penunggangnya.”
Selanjutnya mereka pulang. Sesampainya Nabi di mesjid, Nabi berdiri dengan Hasan dan Husein masih berada pada kedua bahunya. Nabi berkata:
“Wahai kaum Muslim. Maukah aku tunjukkan kepada kalian orang yang paling baik, kakek dan neneknya.”
“Tentu, ya Rasulullah, “jawab mereka.
Nabi berkata:
Hasan dan Husein. Kakek mereka adalah Rasulullah saw., penutup para rasul, dan nenek mereka adalah Khadijah binti Khuwailid, penghulu wanita di surga.”

PESAN DARI LANGIT

Order Detail
Muhammad saw. adalah seorang nabi yang sangat mencintai fakir miskin. Dia selalu menasihati sahabat-sahabatnya untuk mencintai mereka. Misalnya, ketika Abu Zar memohon kepada Nabi Muhammad saw. untuk menasihatinya, beliau menasehatinya agar mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka.
Ketika naik ke langit (mi’raj) Nabi Muhammad mendapatkan pesan
Tuhan: “Wahai Muhammad, kecintaan-Ku adalah mencintai orang-orang miskin. Demikianlah mereka. Dekatkan tepat duduk mereka dari tempat dudukmu.”
Maka, dia pun selalu berdoa kepada Tuhan:
“Ya Tuhan…kumpulkanlah aku pada hari kiamat bersama orang-orang miskin.”
Nabi Muhammad begitu khusyuk berdoa. Dia sedang memohon kunci surga, yaitu mencintai orang-orang miskin. Kecintaan kepada mereka merupakan pesan dari langit.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. el_shalih blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger Template